Gereja Di Palestina kompak kumandangkan adzan, Setelah Pemerintah Israel Melarang masjid kumandangkan adzan
Ilustrasi kerukunan umat beragam di Palestina |
Sebagai respons atas rencana Pemerintah Israel untuk membatasi volume suara adzan di masjid-masjid di Palestina, seluruh gereja Palestina di Kota Nazareth menunjukkan solidaritasnya dengan turut mengumandangkan panggilan adzan sebagai panggilan sholat bagi warga Muslim.
Sikap dewan gereja Palestina ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap hubungan harmonis antara warga Muslim dan Kristen di Palestina.
Diwartakan Ahram Online, tindakan gereja-gereja di Nazareth itu juga didukung warga Kristen di Yerusalem Palestina yang naik atap rumah dan bersama-sama mengumandangkan adzan bersama warga Muslim.
Dalam sebuah rekaman video yang beredar di media sosial, para penduduk terdengar melafalkan adzan sebagai bentuk protes atas rencana pelarangan Pemerintah Israel itu.
Massa yang terdiri dari warga, organisasi-organisasi Palestina, dan perwakilan umat tiga agama Kristen, Islam dan Yahudi menggelar aksi protes dengan menyerukan slogan ‘menara mesjid tidak akan pernah dibungkam’ seraya menyerukan lantunan adzan bersama-sama.
Mufti Palestina, Sheikh Ahmed Shobas, menyebut seruan adzan adalah panggilan umat Muslim untuk beribadah yang merupakan salah satu ritual keagamaan yang dijamin dalam seluruh agama. “Aturan itu tak akan membungkam suara adzan di Palestina,” serunya.
Sementara Uskup Gereja Katolik di Nablus, Yousef Sa’ada, mengutuk keras upaya Israel melarang seruan adzan. Menurutnya, pelarangan seruan beribadah ini menandakan pendudukan Israel yang sedang mengalami kejatuhan etika, moral, dan politik. “Pengikut Palestina dari semua agama bersatu menolak RUU yang digagas Israel. Ini bukti bahwa keruntuhan sedang dialami oleh Israel,” kata Yousef.
Dalam beberapa pekan terakhir, Pemerintah Israel memang tengah menggodok sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan membatasi volume suara adzan yang dikumandangkan dari masjid-masjid di Palestina. RUU tersebut telah lolos dari pengujian Komite Kementerian dan akan diserahkan kepada parlemen. Namun, sementara ini RUU masih mandek karena Menteri Kesehatan Yaakov Litzman dengan tegas menolak dan meminta pembahasan lain sebelum RUU itu sampai ke badan legislatif.
Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu mengatakan, kumandang adzan yang terlalu keras menimbulkan suara bising yang mengganggu. (li)
Sikap dewan gereja Palestina ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap hubungan harmonis antara warga Muslim dan Kristen di Palestina.
Diwartakan Ahram Online, tindakan gereja-gereja di Nazareth itu juga didukung warga Kristen di Yerusalem Palestina yang naik atap rumah dan bersama-sama mengumandangkan adzan bersama warga Muslim.
Dalam sebuah rekaman video yang beredar di media sosial, para penduduk terdengar melafalkan adzan sebagai bentuk protes atas rencana pelarangan Pemerintah Israel itu.
Massa yang terdiri dari warga, organisasi-organisasi Palestina, dan perwakilan umat tiga agama Kristen, Islam dan Yahudi menggelar aksi protes dengan menyerukan slogan ‘menara mesjid tidak akan pernah dibungkam’ seraya menyerukan lantunan adzan bersama-sama.
Mufti Palestina, Sheikh Ahmed Shobas, menyebut seruan adzan adalah panggilan umat Muslim untuk beribadah yang merupakan salah satu ritual keagamaan yang dijamin dalam seluruh agama. “Aturan itu tak akan membungkam suara adzan di Palestina,” serunya.
Sementara Uskup Gereja Katolik di Nablus, Yousef Sa’ada, mengutuk keras upaya Israel melarang seruan adzan. Menurutnya, pelarangan seruan beribadah ini menandakan pendudukan Israel yang sedang mengalami kejatuhan etika, moral, dan politik. “Pengikut Palestina dari semua agama bersatu menolak RUU yang digagas Israel. Ini bukti bahwa keruntuhan sedang dialami oleh Israel,” kata Yousef.
Dalam beberapa pekan terakhir, Pemerintah Israel memang tengah menggodok sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan membatasi volume suara adzan yang dikumandangkan dari masjid-masjid di Palestina. RUU tersebut telah lolos dari pengujian Komite Kementerian dan akan diserahkan kepada parlemen. Namun, sementara ini RUU masih mandek karena Menteri Kesehatan Yaakov Litzman dengan tegas menolak dan meminta pembahasan lain sebelum RUU itu sampai ke badan legislatif.
Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu mengatakan, kumandang adzan yang terlalu keras menimbulkan suara bising yang mengganggu. (li)
loading...
BOLAVITA Situs penyedia Taruhan Bola Online terlengkap di indonesia yang tidak di miliki oleh situs online lainnya !
ReplyDeleteInfo selengkapnya hubungi customer service :
BBM: BOLAVITA
WeChat: BOLAVITA
WA: +6281377055002
Line : cs_bolavita